Thursday, June 17, 2010

Ternyata Zakumi itu masih Sepupunya Macan Jawa

Unik tapi Fakta -Yang ditunggu-tunggu pun keluar. Jerome Valkcke, Sekjen FIFA, mengumumkan maskot Piala Dunia XIX pada 22 September 2008 di Johannesburg, Afrika Selatan. Maskot itu berwujud seekor macan tutul yang dikartunkan gagah dan rada kocak, Zakumi namanya. "Za" berasal dari potongan kata zuid afrika atau Afrika Selatan, "kumi" yang berarti 10 berasal dari gabungan dialek orang Afsel yang multietnik. Makanya bola resmi Adidas yang bernama lokal Jabulani pun memiliki sulur-sulur 11 aneka warna sebagai lambang ras pelangi peserta pesta bola dunia ini.

Maskot dari kata mascotte dari bahasa Perancis, berbentuk obyek gambar dan benda, baik berupa manusia atau binatang yang dianggap akrab dan membawa untung lambang suatu peristiwa pesta olahraga. Khususnya maskot ajang sepak bola, Inggris sudah merintis tahun 1966 dengan Singa Willie pada Piala Dunia 1966. Singa-singaan maskot ini laku dan memancing tuan rumah bikin untuk suvenir komersial.
Piala Dunia 1970 di Meksiko, muncul maskot Juanito yang bocah bersombrero. Karena sudah mulai terbiasa, pada Piala Dunia 1974 di Jerman Barat muncul dua karakter kocak Tip dan Tap. Masih maskot sosok bocah, Piala Dunia 1978 di Argentina hadir lagi maskotnya, Gauchito dengan kudanya. Piala Dunia 1982 di Spanyol ada maskot Naranjito memegang bola.
Saat Piala Dunia 1986 yang balik ke Meksiko lagi, ada Pique dengan cabai besarnya. Lalu Piala Dunia 1990 Italia, ada Ciao yang bentuknya orang-orangan dari tongkat hijau dengan kepala bentuk bola. Baru saat Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, muncul maskot anjing Striker. Sementara maskot ayam jantan Footix ada di Piala Dunia 1998 Perancis. Piala Dunia 2002 di Korea dan Jepang, muncul maskot tiga makhluk luar angkasa aneh-anehan: Ato, Nik, dan Kaz. Lalu maskot singa Goleo di Piala Dunia 2006 di Jerman.
Sosok Zakumi yang ciptaan desainer Andries Odendaal "memiliki" tanggal lahir 16 Juni 1994—sebagai hari peringatan penghapusannya politik buruk apartheid. Ide pemilihan leopard sebagai maskot mengingat hewan predator ini terkenal trengginas, gesit, kuat, gigih, cerdik, pandai memanjat, dan juga penyergap ganas. Bayangkan, macan dewasa soliter berbobot 60-an kilogram dan panjang 2,5 meter ini mampu memanggul mangsanya yang sebesar dan seberat 1,5 kali ukuran tubuhnya. Di Afsel, teman-teman liarnya Zakumi digelari supercat.
Sebagai pemangsa liar yang soliter, macan tutul (Panthera pardus) bercorak bulu kasar tutul-tutul hitam di atas bulu-bulu kasar dan halus coklat jingga kemerahan, dalam telaah zoologi termasuk ke dalam kelompok "big cats" atau "kucing besar" bersama-sama singa (P leo), harimau belang (P tigris), dan jaguar (P onca). Juga macan tutul yang dikartunkan agak kocak berambut gaya kribo Afro Look hijaunya, terpilih sebagai kehormatan dan perhitungan matang.
Sebab, Afsel sebagai habitat satwa liar "big five"—badak, kerbau liar (Cape buffalo), gajah, macan tutul, dan singa. Juga tuan rumah Piala Dunia XIX ini "kandangnya" tiga mamalia terbesar dunia—kuda nil, gajah, dan badak mulut lebar. Malah Afsel terkenal dengan satwa istimewa: jerapah yang tertinggi, cheetah yang pelari tercepat, dan satwa terkecil sejenis tikus liliput. Namun, Zakumi tanpa repot-repot terpilih menjadi maskot.
Bukan harimau
Leopard ini sesungguhnya pemangsa dan satwa teroris. Persebarannya sudah ada sejak lama sekali, karena macan tutul kini hidup tersebar dari Afrika sampai ke India, lalu hidup juga di belahan Asia Tenggara, serta hidup liar di hutan Korea serta hutan rusak di Jawa, ya Pulau Jawa.
"Macan tutul itu bukan harimau loreng sumatera. Macan tutul hanya ada di Jawa, tidak hidup di hutan Sumatera dan Kalimantan. Macan tutul sumatera dan kalimantan itu macan dahan dari spesies Neofelis nebulosa yang taringnya mirip sabre tooth tiger zaman purba," kisah Tony Sumampau, Sekjen Perkumpulan Kebun Binatang Indonesia dan Direksi Taman Safari Indonesia.
Sebagai pakar mamalia dan khususnya big cats dan pakar proyek peliaran harimau sumatera di Tambling Wildlife Resort, Sumampau menuturkan, kelompoknya memelihara dan menangkar juga leopard afrika, leopard korea, leopard tutul sri lanka, leopard jabar, macan tutul jatim, termasuk juga macan dahan, jaguar, puma. Termasuk jenis small cats macamnya flat headed cat atau kucing dampak, kucing marmer, kucing emas, kucing blacan yang Felis benggalis. "Semua itu untuk proyek studi dan penyelamatan dari Kementerian Kehutanan," katanya.
Kalau di Afsel kini ngetop nama Zakumi, tetapi sepupunya yang kelahiran Jabar dan Jatim bernama Akang, Ayu, Gombloh, Bromo, Eman, atau Bejo. Itu sepupu, bukan sekutu. (RUDY BADIL, Wartawan Senior)

No comments:

Post a Comment