Wednesday, April 14, 2010

Zat Kimia pada Produk Kecantikan Memacu Pubertas Anak Gadis

Unik tapi Fakta - Paparan terhadap zat kimia yang ada pada sejumlah besar produk konsumen, kemungkinan memperlambat atau mempercepat masa pubertas pada gadis remaja dan meningkatkan risiko mengalami masalah kesehatan di kemudian hari, demikian kata peneliti dari Amerika Serikat.
 Tiga jenis bahan kimia yang diduga jadi biang kerok adalah phenol, phathalates dan phytoestrogens -- yang dikenal sebagai disruptor endokrin, karena zat ini bisa mengganggu sistem hormonal tubuh.
Zat ini banyak ditemui di berbagai produk, mulai dari cat kuku, kosmetik, parfum, lotion dan sampo. Sebagian digunakan dalam plastik atau sebagai lapisan atau obat atau suplemen makanan.

Penelitian terhadap 1.151 anak perempuan usia 6-8 tahun, yang tinggal di New York City, Cincinnati dan Utara California. Tiga jenis zat kimia itu ditemukan cukup banyak ada dalam sample urin dari anak-anak itu. Penelitian menemukan, tingginya kadar pthalates dan phytoestrogens berhubungan erat dengan pertumbuhan dini payudara.
Zat-zat ini juga sering digunakan dalam produk bangunan dan tube plastik, yang dihubungkan dengan keterlambatan pubertas. Tapi phthalates yang ditemukan dalam produk personal seperti lotion dan sampo, dihubungkan dengan pertumbuhan dini payudara dan rambut kemaluan.
" Kami percaya bahwa ada periode tertentu yang penting bagi pertumbuhan kelenjar mammary, dan paparan zat-zat ini mungkin mempengaruhi munculnya kanker payudara di usia dewasa," kata Mary Wolff, profesor bidang pencegahan dan ilmu kanker di Mount Sinai School of Medicine. Pola makan juga berhubungan dengan masalah ini dan ada dampaknya. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk melihat seberapa kuat hubungan zat kimia dan masalah pertumbuhan ini.
Hasil penelitian ini sendiri diterbitkan secara online di jurnal Environmental Health Perspectives. "Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa awal pertumbuhan pubertas pada gadis, memiliki efek sosial dan medis , termasuk kanker dan diabetes di kemudian hari," kata Wolff. (tempointeraktif.com)



No comments:

Post a Comment