Friday, April 9, 2010

Tempe Indonesia Rasa Australia, ya Tempe Lupin

Unik tapi Fakta - Tempe dan tahu dengan bahan baku asli asal Australia Barat akan menjadi konsumsi masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Australia Barat akan menjadi salah satu pemasok lupin (sejenis kedelai) yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe di Indonesia.

Pihak Australia barat merencanakan akan memenuhi 70% dari kebutuhan impor domestik Indonesia sebesar 1,2 juta ton.


Menteri Pertanian dan Makanan (Agriculture and Food) Australia Barat, Terry Redman mengatakan Australia Barat merupakan supplier terbesar lupin diseluruh dunia.

"Maka dari itu, rencananya kita bisa memenuhi kebutuhan kedelai di Indonesia hingga 70% dari total 1,2 juta ton kebutuhan impor kedelai di Indonesia. Karena lupin bisa menjadi pengganti kedelai sebagai bahan baku," tutur Terry dalam Pertemuan dengan Kopti Jakarta di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Jumat (09/04/2010).

Terry menambahkan, dalam pertemuannya dengan Wakil Menteri Pertanian Indonesia Bayu Krishnamurti, Terry mengungkapkan kesediaan Australia Barat sebagai salah satu pemasok kedelai dalam hal ini lupin sebagai pendamping Amerika dalam impor kedelai.

"Tanggapan dari Bayu sangat positif, rencananya impor lupin ini akan direalisasikan pada tahun 2010 dalam waktu dekat," ungkapnya.

Dari harganya, Terry mengatakan, lupin akan jauh lebih kompetitif jika dibandingkan dengan kedelai produksi Amerika.

"Selain itu kandungan vitamin dan protein lupin jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kedelai," tegasnya.

Lupin merupakan grain legume yang sebenarnya telah digunakan cukup lama sebagai pangan. Namun, manfaat dan nilai gizi dari lupin baru diketahui beberapa dekade belakangan ini. Pengembangan dari lupin tersebut meliputi pasta, roti, mie, tahu, tempe dan biskuit.

Terry menuturkan impor lupin ke Indonesia akan memberikan banyak keuntungan bagi pemerintah.

"Selain harga yang jauh lebih kompetitif, distribusi impor yang murah juga akan menjadi nilai lebih kepada Indonesia. Hal ini dikarenakan jarak Australia Barat ke Indonesia lebih dekat dibandingkan Amerika," jelasnya. (detik.com)

No comments:

Post a Comment