Thursday, April 22, 2010

Kota yang Memperoleh Predikat Kota Paling Akrab untuk Pesepeda

Unik tapi Fakta - Bersepeda merupakan langkah terbaik untuk mengakrabi kota, lingkungan, sekaligus berolahraga secara bersamaan. Salah satu upaya memperbaiki kualitas bersepeda di dalam kota justru berasal dari dua pihak, penduduk dan pemerintah kota. Seperti terungkap dalam penelitian Virgin-Vacations (www.virgin-vacations.com) belum lama ini, beberapa kota besar di dunia telah berhasil membuat penduduknya semakin banyak menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Infrastruktur dan lalu-lintas juga dirancang agar penduduk untuk bersepeda secara aman dan mudah. Berikut daftar 12 kota di dunia yang berhasil memperoleh predikat kota paling akrab buat pesepeda:

1. Amsterdam, Belanda (Population 750.000)
Sampai detik ini, Amsterdam masih memegang sebutan ibu kota sepeda di Eropa (bahkan terbaik di dunia). Tercatat 40% lalu-lintas dipadati hilir mudik sepeda. Kota ini berhasil memposisikan diri sebagai sahabat pesepeda dengan mempromosikan kehidupan lebih sehat dan gaya hidup lebih aktif bagi penduduknya. Pengembangan jaringan jalur sepeda dibuat meluas, lebih aman, cepat, nyaman, serta memberi road safety bagi pesepeda. Program pencegahan pencurian sepeda juga dirancang sebanding dengan meningkatnya populasi sepeda. Amsterdam juga membuat 10 ribu parkir sepeda di stasiun kereta.

Highlights: Merancang jalur sepeda dan lampu lan-tas. Memperhatikan bicycle safety. Sepeda sebagai bagian utama infrastruktur transportasi. Persewaan sepeda untuk umum. Menyediakan fasilitas parkir sepeda dan dijaga petugas keamanan. Peningkatan budaya bersepeda.

2. Portland, Oregon, AS (Population 533.492)
Portland memiliki jalur sepeda yang mengubungkan seluruh pelosok kota. Jaringan jalan ini terbukti sukses meningkatkan penggunaan sepeda. Portland memiliki budaya bersepeda yang cukup kental. Program commuter digalakkan dengan menyediakan sepeda bagi pekerja berpenghasilan rendah, termasuk fasiltas keamanan seperti lampu, kunci sepeda, helm, pompa ban, tool kit, peta dan jas hujan. Jaringan jalur sepeda makin bertambah dari 60 menjadi 260 mil sejak tahun 1990an. Jumlah pesepeda turut meningkat dalam periode yang sama, tanpa ikut menambah insiden kecelakaan.

Highlights: Meluasnya jalur sepeda baik on-road maupun off-road, Jalur khusus sepeda dan lampu lan-tas di jalan raya.

3. Copenhagen, Denmark (Population 1.8 Million)
Kota ini menduduki urutan enam dalam peringkat kota dengan kualitas hidup terbaik di dunia. Copenhagen terbukti berhasil mengadakan program komunitas sepeda. Seluruh warga Denmark umumnya memiliki minimal sebuah sepeda, dan Copenhagen beberapa tahun belakangan turut dikenal sebagai kota sepeda. Tercatat 32 persen pekerja menggunakan sepeda untuk ke kantor, dan 50 persen dari mereka beralasan memakai sepeda justru lebih cepat dan mudah.
Jalur sepeda telah meluas dan dipakai dengan baik. Jalur ini kerap terpisah dari jalan raya utama dan juga memiliki lampu lan-tas tersendiri. Copenhagen juga memiliki wilayah khusus, Christiania, yang benar-benar terbebas dari mobil.
Pihak kota menyediakan sepeda untuk umum dengan membayar deposit 20 kroner. Uang deposit itu dikembalikan ke penyewa, jika sepeda telah dikembalikan ke salah satu rak penyewaan sepeda.

Highlights: Persewaan sepeda gratis. Jalur sepeda secara khusus dan fasilitas sepeda menjadi bagian perencanaan pembangunan jalan umum

4. Boulder, Colorado, AS (Population 101,500)
Program yang mempromosikan bersepeda aman sukses dikembangkan kota Boulder. Program ini disebut Boulder Safe Routes to School, yakni memberi rasa aman dan nyaman bagi anak-anak untuk memakai sepeda berangkat dan pulang sekolah. Selain itu, lebih dari 4 ribu orang berpartipasi dalam Boulder Bike to Work Day yang diadakan reguler.

Highlights: Sepeda menjadi transportasi andalan. Fasilitas peta jalur sepeda tersedia secara on-line. Boulder Bike to Work Day.

5. Davis, California, AS (Population 65,000)
Kota kecil dengan jalur sepeda sepanjang 100 mil. Pengguna sepeda mencapai 17% dari pemukim kota Davis. Pemerintah membagikan peta lokal jalur sepeda. Membuat logo kota dengan gambar sepeda. Kota ini bakal mendirikan museum sepeda. Jumlah sepeda jauh lebih banyak dibanding mobil.

Highlights: Sebulan penuh mengadakan peringatan bersepeda disebut Cyclebration, jatuh pada bulan Mei. Universitas lokal melarang penggunaan mobil di dalam wilayah kampus. Membuat peraturan daerah tentang sepeda.

6. Sandnes, Norwegia (Population 56,000)
Pada tahun 1990, pemerintah Norwegia membuat pilot project selama 4 tahun untuk mengurangi penggunaan mobil. Sandnes terpilih menjadi salah satu dari dua kota yang ikut proyek tersebut. Tujuan utama proyek ini membuat sebuah kota yang bersahabat bagi pesepeda, dan menggalakkan penggunaan sepeda. Kini, Sandnes telah disulap menjadi kota di Norwegia dengan fasilitas terbaik bagi pesepeda.

Highlights: Pembuatan jalur khusus sepeda. Transportasi utama adalah sepeda. Persewaan sepeda untuk umum. Parkir sepeda yang merata di seluruh kota.

7. Trondheim, Norwegia (Population 161,730)
Kota ini menciptakan fasiltas pertama di dunia, Bicycle Lift (Trampe). Lift tersebut juga menjadi daya tarik utama wisata bagi kota Trondheims. Tujuan pembangunana lift ini yakni mengantarkan pesepeda mendaki tanjakan tanpa perlu turun dari sepeda. Mengingat topografi kota Trondheim yang berada di lereng gunung, fasilitas tersebut cukup membantu bagi pesepeda. Pemerintah kota Trondheim turut menyediakan persewaan sepeda untuk umum. Sekitar 18% penduduknya menggunakan sepeda untuk bekerja maupun ke sekolah.

Highlights: Bicycle lift. Membuat jalur khusus sepeda.

8. San Francisco, California (Population 744,041)
San Francisco merupakan kota kedua berpenduduk terbesar di AS, tak heran bila sistem transportasi sepeda menjadi andalan utama. Kota ini secara konsisten menempati urutan teratas dari survey majalah Bicycling untuk penggunaan sepeda. Terdapat 40 ribu penduduk San Fransisco bersepeda ke tempat kerja . Terdapat jalur sepeda sepanjang 63 mil.
San Francisco Bicycle Coalition mengajukan 8 kandidat untuk duduk dalam San Francisco Board of Supervisors, dan seluruhnya terpilih. Pengawas kota tersebut menempatkan prioritas utama bagi kebutuhan pejalan kaki dan pesepeda, dibanding transportasi massal. Dengan pertambahan jumlah pesepeda, seluruh tranportasi umum kini dilengkapi alat pembawa sepeda.

Highlights: Pembuatan jalur khusus sepeda. Budaya memakai sepeda dipadukan dengan pengaruh politis.

9. Berlin, Jerman (Population 3.4 Million)
Kota ini telah memiliki 80 kilometer jalur khusus sepeda yang terhampar di jalan utama. Terdapat 400 ribu pesepeda setiap hari. Disediakan pilihan jalur bersepeda secara on line.

Highlights: Jalur sepeda. Peta rute online. Bike rentals.

10. Barcelona, Spanyol (Population 1,605,602)
pada 22 Maret 2007, Barcelona City Council memulai layanan Bicing, layanan fasilitas penyewaan sepeda sebagai transportasi untuk umum. Penyewa terlebih dahulu mendaftar untuk memperoleh kartu. Kartu ini sebagai identitas sewa dan berhak meminjam sepeda di 100 pos yang tersebar di penjuru kota Barcelona. Penyewa diperbolehkan memakai sepeda di dalam kota, lantas mengembalikan di pos berikutnya. Barcelona juga membuat 'green ring' yang mengelilingi area metropolitan dengan jalur sepeda. Terdapat 3250 tempat parkir di seputar kota. Pada September 2007, diselenggarakan Car Free Day, Sustainable and Safe Mobility Week, Festival of the Bicycle , serta Bike Week Program.

Highlights: Jalur khusus sepeda dan fasiltas parkir di bawah tanah yang cukup luas serta dijaga.

11. Basel, Swiss (Population 200,000)
Kota Basel lebih cocok disebut sebagai kota agrowisata. Dikelilingi lahan perkebunan buah dan peternakan, Basel sangat ideal untuk wisata bersepeda. Di penjuru kota ini telah dibangun rute khusus untuk pengguna sepeda. Peta rute khusus juga disediakan bagi pengguna sepeda. Sepeda dapat disewa melalui Rent-a-Bike yang terdapat di bike park.

Highlights: Jalur khusus sepeda secara independent. Peta rute sepeda. Persewaan sepeda.

12. Kota Palu, Indonesia .....?

Mungkinkah Palu masuk dalam daftar ini 2-3 tahun mendatang...




No comments:

Post a Comment